Memimpin Dengan Kuat dan Berani
Kalangan Sendiri

Memimpin Dengan Kuat dan Berani

Lori Official Writer
      81

Ayat Renungan: Yosua 1: 9 - "Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi."

 

Kisah Yosua adalah salah satu kisah dimana Tuhan hadir secara nyata untuk mendorong seorang laki-laki muda maju mengambil tampuk kepemimpinan. Kita mungkin akan sekilas berpikir kenapa Tuhan harus berkata "kuatkan dan teguhkanlah hatimu". Apakah Yosua punya masalah ketakutan? Apakah dia sosok yang pemalu? Dan beberapa dari kita mungkin sempat berpikiran demikian. 

Tapi mari kita lihat Kembali latar belakang Yosua. Bukankah dia adalah salah satu dari 12 pengintai yang dikirim Musa ke tanah perjanjian? Dia dan Kaleb adalah pengintai yang dengan sangat berani berkata "Ayo memasuki tanah perjanjian itu", sementara 10 pengintai lainnya memilih untuk melarang bangsa Israel untuk maju karena rasa takut mereka menyaksikan raksasa besar yang ada di negeri tersebut. 

Bukan hanya itu, selama 40 tahun Yosua mendapatkan didikan di Bawah Musa. Ia tentu saja belajar banyak tentang kepemimpinan Musa yang didasarkan pada tuntunan Tuhan. Jadi, kita bisa menyimpulkan bahwa Yosua sebenarnya bukanlah sosok yang pemalu dan pemalu, melainkan pemimpin yang terlatih dan berani. 

Tetapi melalui Yosua 1: 9, Tuhan ingin menegaskan kembali posisi kepemimpinannya yang sangat menentukan. Karena ia sedang memimpin bangsa yang besar dengan misi yang juga tidak mudah. Karena itu, Tuhan mengingatkan Yosua untuk 'Kuatkan dan teguhkahkan hatimu". Peneguhan yang Tuhan sampaikan ini benar-benar didengarkan oleh Yosua, sehingga dia bisa menyaksikan bagaimana Tuhan sendiri menuntun di sepanjang kepemimpinannya. Jadi, sama seperti perkataan yang Tuhan sampaikan kepadanya juga ia wariskan kepada mereka yang ia pimpin. Katanya, "Janganlah takut dan janganlah tawar hati, kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab secara itulah akan dilakukan TUHAN kepada semua musuhmu, yang kamu perangi." (Yosua 10: 25)

Kita bisa melihat bagaimana Yosua berdiri sebagai pemimpin yang miliki karakter dan nilai. Ia bukan saja taat, tetapi juga menaruh imannya sepenuhnya kepada janji Tuhan sekalipun diperhadapkan dengan cobaan. Yosua tahu ia tidak dapat mengendalikan keputusan orang lain dan ia tidak dapat memimpin orang ke tempat yang ia sendiri tidak bersedia pergi. Ia menetapkan contoh dengan meneladani ketaatan kepada Allah dan mewariskan perintah yang ia terima dari Tuhan kepada yang dipimpinnya. 

Saudara, tahukah Anda bahwa Allah ingin kita menjadi kuat dan berani, dan Ia akan membekali kita untuk memimpin. Seperti Yosua, bahwa dia belajar cari memimpin yang baik melalui Firman Allah. Hari ini, tantangan apapun yang Anda hadapi di dalam kepemimpinan Anda, mari meneladani kepemimpinan seperti Yosua yang "kuat dan berani".

 

Action Praktis:

1. Apakah saat ini Anda sedang mengambil peran kepemimpinan yang memperhadapkan Anda di situasi yang sulit?

2. Bagaimana kisah kepemimpinan Yosua bisa menginspirasi Anda untuk bangkit menjadi sosok yang pantang menyerah dan terus mengandalkan Tuhan di dalam posisi Anda saat ini?

 

Hidup Anda berharga, dan Tuhan tidak pernah melepaskan tangan-Nya dari Anda. Hari ini adalah kesempatan baru untuk membuka hati dan membiarkan kasih-Nya memulihkan setiap luka. Jika Anda rindu didoakan, butuh teman berbagi dan membutuhkan bimbingan rohani, hubungi kami dengan klik banner di bawah.

Ikuti Kami